Sariagri - Ikan patin adalah salah satu jenis ikan air tawar asli perairan Indonesia. Ikan dengan nama latin Pangasius nasutus ini merupakan salah satu sumber protein hewani yang bernutrisi tinggi.
Meski kaya akan gizi, harga ikan patin ternyata cukup terjangkau, jika dibandingkan dengan jenis ikan seperti salmon dan tuna. Ikan ini memiliki daging yang sangat lembut dan cita rasa yang gurih. Hal ini pula yang menjadikan ikan ini menjadi primadona di antara ikan yang lain.
Untuk mendapatkannya pun terbilang mudah, selain pasar modern dan supermarket, di pasar tradisional sudah banyak pedagang yang menjajakannya. Ada berbagai macam olahan ikan patin yang sering dijadikan menjadi menu sehari-hari seperti sup patin, patin goreng, patin bakar, steak dan lain sebagainya.
Ikan dengan nama latin Pangasius nasutus ini memiliki delapan jenis, di antaranya adalah Pangasius djambal, Pangasius niewenhuisii, Pangasius macronema, Pangasius humeralis, Pangasius micronemus, Pangasius lithosoma, Pangasius nasutus, dan Pangasius polyuranodon.
Morfologi ikan patin
Secara karakteristik, bentuk ikan ini terlihat seperti ikan lele. Namun meskipun begitu, keduanya tetap memiliki perbedaan. Berikut ciri-cirinya: Bentuk tubuhnya cenderung memanjang dengan panjang mencapai 120 cm Tubuhnya berwarna putih perak dan punggung yang kebiruan Bentuk kepala relatif lebih kecil Mulutnya terletak di ujung kepala, agak ke bawah, dengan sudut mulutnya memiliki dua pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba Pada sirip punggung terdapat sebuah jari-jari keras yang nantinya akan berubah menjadi patil besar dan bergerigi di belakangnya. Tidak memiliki sisik seperti ikan pada umumnya
Habitat
Pada dasarnya, ikan patin hidup di air tawar seperti, sungai besar, muara sungai dan danau yang tersebar di berbagai perairan Indonesia. Dalam hidupnya, ikan ini dikenal mudah beradaptasi. Ada beberapa indikator yang menentukan lingkungan tersebut, di antaranya adalah: Suhu air berkisar antara 25 hingga 33 derajat celcius. Kualitas air dari suatu wilayah dapat memengaruhi habitatnya Memiliki kadar oksigen yang cukup Memiliki tingkat keasaman atau pH di antara 7 hingga 8,5. Namun ikan ini masih bisa bertahan meski pH air berada di angka 6 dan 9.
Nutrisi
Ikan yang dikenal lezat ini memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh. Terhitung dalam 100 gram, ikan ini mengandung sekitar 120 kalori. Selain itu, ada berbagai macam nutrisi yang terkandung di dalamnya, seperti protein, lemak, magnesium, fosfor, kalium, nateium, folat, selenium, vitamin A, vitamin B, vitamin D, vitamin E, vitamin K, zinc, lemak omega 3 dan juga omega 6.
Apakah mengonsumsi ikan patin berbahaya bagi kesehatan?
Bagi sebagian orang, mengonsumsi ikan lezat ini adalah sesuatu yang harus dihindari. Alasannya, mereka menganggap ikan ini mengandung kolesterol jahat dan zat beracun yang berbahaya bagi tubuh.
Berdasarkan hasil penelitian, kandungan lemak yang dimiliki ikan tergolong paling rendah, jika dibandingkan jenis ikan yang lain. Jumlah lemak total yang terkandung dalam dagingnya adalah sebesar 2,55 persen sampai 3,42 persen.
Sedangkan untuk lemak tak jenuh bisa mencapai 50 persen. Lemak tak jenuh ini ternyata memiliki peran penting dalam menurunkan kadar kolesterol LDL yang bermanfaat dalam mencegah dan mengurangi penyakit jantung koroner. Jumlah kadar kolesterol pada ikan ini justru sangat baik bagi seseorang yang sedang diet.
Anggapan bahwa mengonsumsi ikan ini berbahaya bagi kesehatan, tentu tidaklah benar. Kandungan di dalamnya kaya akan nutrisi dan sangat baik bagi tubuh.
Namun yang perlu diperhatikan adalah jenis ikan patin mana yang kita konsumsi, sebab ternyata tidak semua aman untuk di makan. Pilihlah ikan lokal yang tidak mengandung senyawa kimia putih atau tripolyphosphate yang bisa membahayakan kesehatan.
Video Terkait
http://dlvr.it/SDkBwh
http://dlvr.it/SDkBwh